peluang usaha
Deretan kue basah nan cantik bak primadona
sering tampil di meja-meja perjamuan pesta atau acara-acara istimewa
seperti : acara perkawinan, khitan, syukuran haji , ulang tahun dsb. Kue basah
mempunyai citarasa tersendiri, mungkin karena rasanya yang khas dan akrab di
lidah kita. Paduan yang pas antara rasa gurihnya santan dengan manisnya
gula, serta aroma daun pandan/suji yang unik , membuat kita tertarik
mencicipinya, apalagi di tambah dengan cara penyajian dan penampilannya yang
menggugah selera.
Bagi mereka yang ingin memulai usaha,
bisnis kue basah ini bisa menjadi salah satu usaha yang perlu di coba karena
sekarang ini Peluang Usaha
Menjual Kue Basah mulai merambah dunia usaha, dengan
menggunakan bahan-bahan yang sederhana, harganya juga relatif murah dan mudah
kita dapatkan kita bisa membuat aneka kue2 yang cantik dan menggoda selera,
seperti (kue lumpur, klepon, cenil,serabu, dadar gulung, apem atau kue lapis
yang sedap dan legit )kita bisa membuatnya dari aneka tepung beras dan juga
umbi2an
Untuk hasil yang maksimal dan mengurangi resiko kegagalan dalam pembuatan
kue basah, pastikan anda menguasai resep2 kue yang akan anda buat dengan resep
yang rinci, standar ukuran yang pasti dan cara membuat yang jelas, Pembuatan
kue basah juga mengandalkan perasaan dan kebiasaan si ahli pembuat kue
tersebut.
Pemasaran
Pemasaran usaha dapat dilakukan dengan cara memasang nama usaha, alamat dan
kontak usaha di kertas pembungkus dan kotak kue. pada promosi awal anda
dapat menyebarkan brosur serta mengadakan program harga promosi.
Untuk sistem pemasarannya anda bisa memasarkannya sendiri, selain itu
juga banyak tempat yang bisa anda ajak bekerja sama dengan sistem konsinyasi
(titip jual) misal kios kue di pasar, toko kue, warung-warung makan,
gerai-gerai di pusat keramaian , cafe atau rumah makan.anda juga bisa mencoba
kerja sama dengan pengelola catering untuk memasok kue basah pada acara-acara
istimewa atau pesta, atau pun menerima pesanan siap antar.
Target Konsumen
Pasar kue basah sangat luas apalagi ibu-ibu yang sering mengadakan
acara-acara arisan , pengajian ataupun perkumpulan lainnya yang membutuhkan
suguhan yang beragam.
Kelebihan
Potensi usaha kue basah cukup besar, apalagi jika kita mampu membuat kue2
yang sesuai dengan selera kebanyakan konsumen.
Kekurangan
Daya tahan kue basah maksimalnya hanya bertahan 1 hari. Untuk itu tentukan
jenis dan jumlah kue yang diproduksi setiap harinya.
Kunci Sukses
Selalu gunakan bahan-bahan yang berkualitas dan sebisa mungkin gunakan
pewarna alami, jika terpaksa harus menggunakan pewarna, gunakan pewarna makanan
yang berkualitas dan terpercaya serta gunakan sesuai takaran, agar kue kita
tetap terjamin kualitasnya. dalam pembuatan produk olahan kue basah
usahakan untuk selalu menciptakan variasi agar konsumen terhindar dari
kebosanan. Misalnya onde-onde yang besar bisa di buat versi kecil atau kue tok
yang biasanya berbentuk seperti kura-kura, kita coba bentuk lain seperti
berbagai macam buah.
Analisa Usaha
Asumsi
Masa pakai etalase sederhana 5 tahun
Masa pakai peralatan masak (dandang, oven, Loyang, panci, dan kompor gas) 3
tahun
Biaya Investasi
Etalase sederhana : Rp 1.000.000
Peralatan masak : Rp 3.000.000
Total Investasi : Rp 4.000.000
Biaya Operasional per BulanBiaya TetapPenyusutan etalase 1/60 x Rp
1.000.000 : Rp 16.700
Penyusutan peralatan masak 1/36 x Rp 3.000.000
: Rp 83.000
Upah karyawan
: Rp 500.000
Total biaya tetap
: Rp 599.700
Biaya Variabel
Pembelian bahan-bahan per 15 hari
@Rp 300.000/ produk x 6 produk x 2 kali sebulan
: Rp 3.600.000
Pembelian gas @ Rp 17.000 x 6 kali dalam satu bulan
: Rp 102.000
Total biaya variabel
: Rp 3.702.000
Total biaya variabel operasional
: Rp 4.301.700
Penerimaan per Bulan
Penjualan 6 jenis kue
(6 x 50 buah/ hari x Rp 1.000/buah x 30 hari)
: Rp 9.000.000
Keuntungan per Bulan
Keuntungan = Total penerimaan – total biaya operasional
= Rp 9.000.000 – Rp 4.301.700
= Rp 4.698.300
BEP (Break Event Point)
BEP = (Total biaya investasi :
keuntungan ) x 1 bulan
= (Rp 4.000.000 : Rp 4.301.700) x 1 bulan
= < 1 bulan
Selamat berbisnis Usaha Menjual Kue Basah semoga sukses.
Cara Menghitung Harga Jual Kue
Sudah bisa membuat kue yang enak? Sudah menuai pujian dari keluarga, sodara
dan tetangga? Kalau begitu, mari kita mencoba berjualan kue! Biarpun cuma bisa
bikin satu kue yang enak, tetap PeDe untuk jualan donk! Roti Boy aja PeDe tuh
cuma punya satu jenis roti di gerainya, hehehe. Jadi ndak perlu menunggu
menguasai puluhan resep kue-enak-mantap hanya untuk berjualan. Cuma bisa bikin
satu macam kue aja? ya ndak pa-pa. Perbaiki terus resepnya sampai bisa jadi kue
terenak diantara kue paling enak yang sejenis.
Kalau mau jualan, tentunya kita harus bisa
menetapkan harga jual. Di sini aku share cara sederhana menentukan harga jual
kue yang akan kita pasarkan. Karena masih skala bakul kue rumahan, dalam
perhitungan ini dibuat simple aja, ndak pake penyusutan dan menghitung
biaya-biaya lainnya. Semoga bermanfaat dan silakan share bila ada informasi
yang terlewat aku tuliskan.
cara menetapkan harga
Yang pasti, kalau jualan tentunya ndak mau
rugi kan? Gampangnya adalah dengan menghitung jumlah bahan yang digunakan untuk
membuat kue ditambah dengan perkiraan penggunaan gas/listrik dan packingnya.
Setelah diperoleh ongkos produksinya, baru tetapkan persentase atau keuntungan
yang diinginkan. Ohya sebelumnya dilihat dulu satu resep jadinya berapa
banyak? Dari situ kita bisa menetapkan harga per satuan kuenya.
Contoh menetapkan harga jual kue Pennylane
Brownies, silakan lihat resepnya, ada gula, terigu, minyak, dst:
- Karena
gula biasanya dijual kiloan maka cara menghitungnya 360gr/1000gr dikali
harga gula sekilo = (360/1000) x Rp10000 = Rp 3600
- Minyak
dijual per liter, tinggal bagi 225/1000 x harga minyak seliter
- Telur 4
butir bagaimana menghitungnya? Lihat saja dalam satu kg telur ukuran
sedang biasanya dapat berapa butir? Katakan satu kg telur ukuran sedang
ada sekitar 14 butir seharga Rp 15.000. Jadi harga satu telurnya = Rp
15.000 dibagi 14 = Rp 1072
- Teruskan
hitung sampai selesai satu resep maka akan didapatkan total biaya bahan.
- Satu
resep Pennylane Brownies bisa jadi 2 loyang ukuran 30×10, berarti mesti
beli kotak ukuran 30×10. Masukkan lagi biaya tersebut.
Bagaimana menghitung biaya gas? Harus dihitung pemakaian selama sebulan sih.
Tapi kalo aku karena gak mau ribet, ambil saja contoh perhitungan yang sering
dipakai para produsen kompor dalam membanding-bandingkan keiritan kompor
mereka. Satu contoh aku melihat iklan kompor … eeh, lupa mereknya. Tapi itu
kompor tanpa api gitu, halogen apa gitu kali ya? Nah di situ tertulis
perbandingannya, memasak satu jam dengan kompor gas itu setara dengan sekitar
Rp 1600-an rupiah (emph itu waktu gas harganya masih 65ribuan ya, hahaha).
Sekarang gas sudah naik lagi harganya, so diambil perkiraannya saja yang aman
yaitu satu jam kira-kira menghabiskan Rp 2000.
Sudah dapat total biaya produksi, baru
tetapkan berapa profit yang kita inginkan. Lima puluh persen? atau seratus
persen? Silakan saja lho … Kue-kue home-made biasanya memiliki kelemahan dalam
perhitungan biaya bahan, yaitu karena kita membeli bahan tidak dalam jumlah
besar maka harga per satuan bahan jadinya memang lebih mahal. Tapi ya ndak
pa-pa, memang begitulah keadaannya. Namun kita bisa beri value-added misalnya:
kue-kue yang aku buat aku jamin bebas pengawet dan tidak menggunakan
emulsifier untuk pengembang telurnya. Aku hanya pakai telur segar, gula pasir,
terigu, mentega, margarin dan minyak sayur. Tidak ada bahan tambahan lainnya,
kecuali penambahan baking powder di beberapa resep.
Nanti kalau sudah mulai banyak pesanan,
kita sudah bisa mulai mensiasati pembelian bahan dalam jumlah yang lebih
banyak, sehingga bisa meningkatkan profit.
peluang usaha kue
Masa pakai etalase sederhana 5 tahun
(6 x 50 buah/ hari x Rp 1.000/buah x 30 hari) : Rp 9.000.000
= Rp 9.000.000 – Rp 4.301.700
= Rp 4.698.300
= (Rp 4.000.000 : Rp 4.301.700) x 1 bulan
= < 1 bulan